Uni Komunitas Islam Italia
(UCOI) menyatakan sebanyak 70 ribu warga Italia memeluk Islam. Menurut UCOI,
meningkatnya jumlah warga Italia memeluk Islam karena krisis ekonomi dan nilai
yang melanda mereka. Menurut Izzedine, saat ini tercatat 150 ribu muslim
berkewarganegaraan Italia dari satu juta penduduk muslim. "Dari data itu,
dapat dipahami ada terjadi kejutan yang tak terduga. Alhamdulillah," kata
dia. Bila dibanding dengan negara-negara Eropa lain, imigran Italia relatif
pendatang baru, dan negara
tersebut masih berjuang untuk menyesuaikan dengan populasi asing yang makin
berkembang. Jika model Perancis, imigran berintegrasi melalui perilaku warga
negara, dan di Inggris mengadopsi multikulturalisme dengan hasil majemuk,
Italia masih terlihat tak mampu memutuskan bentuk paling sesuai.
Eksistensi
Masjid Besar Roma Italia
Pusat
Kebudayaan Islam dan Masjid Roma adalah salah satu masjid terbesar di Eropa dan
dapat menampung 12.000 orang karena banyak umat Islam telah pindah ke Roma
selama beberapa dekade terakhir. Ini adalah satunya masjid di wilayah katolik
Roma yang sangat luas dan cukup indah. Selain menjadi tempat ibadah, Masjid
Roma ini menjadi lokasi yang menawarkan kegiatan budaya dan sosial seperti
upacara pernikahan, jasa pemakaman, konvensi dan acara lainnya. Plus, masjid
ini menjadi Pusat Kebudayaan Islam dan masjid telah menjadi tempat yang
menghubungkan Syiah dan Sunni Muslim. Hal ini menjadikan sebuah struktur yang
sangat penting dan menonjol bagi umat Islam di seluruh Eropa.
Cara menuju ke
lokasi Masjid Roma
Masjid dan
pusat kebudayaan ini terletak dalam pengaturan seperti taman di dasar sumur
daerah Parioli, sangat dekat dengan banyak kompleks olahraga di sepanjang Acqua
Acetosa, yang bila diterjemahkan, berarti "air yang sangat baik."
Untuk sampai ke Masjid Roma dari pusat kota, naik kereta api di luar Piazza del
Popolo (Metro A dari Termini ke Flaminio / Popolo) berhenti Sportivi Campo dan
menuju kembali ke kota, ke arah menara, sehingga bisa melihat keseluruhan isi
kota.
Signifikasi
Sejarah
Masjid ini
didirikan oleh Pangeran Muhammad Hasan kemudian diasingkan dari Afghanistan
bersama istrinya, Putri Razia Begum. Pembangunan masjid ini dibiayai oleh Raja
Faisal dari Arab Saudi dan dirancang oleh Paolo Portoghesi, Vittorio Gigliotti
dan Sami Mousawi. Pembangunan Masjid membutuhkan waktu lebih dari satu dekade
dan lebih dari 20 tahun, sejak tanah diperoleh. Padahal, tanah itu disumbangkan
oleh Roman Dewan Kota pada tahun 1974 tetapi konstruksi tidak dimulai sampai
1984. Masjid ini pertama kali dibuka pada tanggal 21 Juni 1995.
Sejak dibuka,
Masjid besar Roma telah menjadi pusat pemberitaan banyak, muncul dalam sejumlah
besar publikasi internasional. Dalam satu artikel tertentu tentang Masjid,
James Steele menulis bahwa Portoghesi arsitek Italia merasa tidak ada simbol
yang lebih baik daripada pohon yang dapat digunakan untuk mengekspresikan
keragaman yang melekat dalam kesatuan Islam, itulah sebabnya ia menananm pohon
palem seperti kolom ke dalam desain Masjid. "Akar, batang, cabang dan daun
pohon, seperti berbagai negara di mana Islam tersebar, semua berbeda, namun
bekerja sama sebagai sebuah organisme lengkap." Masjid ini merupakan
kombinasi yang indah dari unsur-unsur Islam Romawi dan tradisional,
menyampaikan jantung Islam dengan cara yang indah.
إرسال تعليق